JENIS JENIS ZAKAT
Jenis Zakat Serta Ketentuannya Dalam Islam
Jenis – jenis
zakat – zakat adalah tumbuh, berkembang, subur, atau bertambah. Menurut
istilah, dalam Kitab Al-Hawi, Al-Mawardi mendefinisikan pengertian zakat
dengan nama pengambilan tertentu, dari harta yang tertentu, menurut
sifat-sifat tertentu, dan untuk diberikan kepada golongan tertentu.
Zakat
merupakan salah satu rukun islam dan menjadi unsur pokok bagi penegakan
syariat islam. Dalam Al-Quran zakat disebutkan sebanyak 30 kali dan 27
diantaranya disejajarkan dengan shalat
دُوْهُ عِنْدَ اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌ
“Dan
laksanakanlah salat dan tunaikanlah zakat. Dan segala kebaikan yang
kamu kerjakan untuk dirimu, kamu akan mendapatkannya (pahala) di sisi
Allah. Sungguh, Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan”
(Q.S Al-Baqarah : 110)
Beragamnya jenis
– jenis zakat yang dikenali masyarakat terkadang membuat sebagian dari
kita bingung terkait jumlah jenis zakat. Dan juga mungkin masih banyak
diantara sahabat yang masih bimbang jika ditanya untuk sebutkan
macam-macam zakat yang diketahui. Namun jika ditinjau secara umum,
ternyata pada dasarnya zakat hanya terbagi atas dua jenis yakni:

1. Zakat Fitrah
Zakat
Fitrah adalah zakat yang wajib dikeluarkan muslim menjelang Idul Fitri
pada bulan suci Ramadan. Besar zakat ini setara dengan 3,5 liter (2,7
kilogram) makanan pokok yang ada di daerah bersangkutan seperti beras,
gandum dan sejenisnya.
Baca Juga: Pengertian dan Hukum Seputar Zakat Fitrah

2. Zakat Mal
Zakat
Maal adalah zakat harta yang wajib dikeluarkan seorang muslim sesuai
dengan nishab dan haulnya. Waktu pengeluaran zakat jenis ini tidak
dibatasi jadi bisa dikeluarkan sepanjang tahun ketika syarat zakat
terpenuhi. Tidak seperti zakat fitrah yang hanya dikeluarkan ketika
Ramadhan.
Baca Juga: Pengertian dan Syarat Wajib Zakat Mal
Nah, Zakat
Mal ini yang akhirnya melahirkan banyak jenis zakat diantaranya : zakat
penghasilan, perniagaan, pertanian, pertambangan, hasil laut, hasil
ternak, harta temuan, obligasi, saham, tabungan, emas dan perak dan
lainnya. Masing-masing jenis zakat memiliki perhitungannya
sendiri-sendiri.
Jenis – Jenis Zakat Mal
Zakat Penghasilan
Jika
kita mempunyai penghasilan perbulannya/gaji, sebaiknya kita mulai
memikirkan berapa banyak zakat penghasilan kita. Zakat penghasilan
merupakan zakat yang perlu dikeluarkan setiap kita mendapatkan
penghasilan yang berupa harta atau uang. Sama dengan zakat mal yang
memiliki jangka waktu satu tahun, namun zakat penghasilan juga bisa
dikeluarkan perbulan dengan cara dicicil dan dengan perhitungan yang
berbeda.
Baca Juga: Cara Menghitung Zakat Penghasilan
Zakat Pertanian
Zakat
pertanian identik dengan hasil pertanian. Berbeda dengan zakat
penghasilan, zakat pertanian merupakan zakat yang dikeluarkan seorang
petani atau sebuah perusahaan pertanian sesuai dengan cara mengolah
pertanian tersebut.
Baca Juga: Cara menghitung zakat pertanian
Zakat Emas
Zakat
emas ini dikeluarkan hanya jika kita memiliki simpanan emas yang dimana
emas itu sifatnya pasif (tidak untuk dipakai tapi hanya disimpan). Dan
wajib zakat ketika sudah mencapai nishab dan sudah haul selama satu
tahun.
Baca Juga: Cara menghitung zakat emas
Zakat Saham
Zakat
saham dikeluarkan hanya jika kita memiliki saham perusahaan, baik
perusahaan yang tercatat di bursa efek maupun saham perseorangan.
Ketentuannya sama jika sudah mencapa nishab dan haul selama satu tahun.
Baca Juga: Cara menghitung zakat saham
Zakat Tabungan
Zakat
tabungan dikeluarkan ketika jumlah tabungan kita deposito di bank sudah
mencapa nishab dan haul selama satu tahun. Hampir mirip seperti zakat
penghasilan karena bisa jadi tabungan kita itu merupakan penghasilan
kita setiap bulan. Jadi zakat tabungan ini beririsan dengan zakat
penghasilan.
Baca Juga: Cara menghitung zakat tabungan
Zakat Hasil Ternak
Dalil
yang menunjukkan adanya kewajiban zakat binatang ternak adalah hadis
Nabi riwayat al-Bukhari dari Abī Żar, sebagai berikut:
مامن رجل تكون
له ابل أوبقرأوغنم لا يؤ دّى حقّهاإلاّأوتي بهايوم القيامة اعظم ماتكون
وأسمنه تطؤه بأخفافهاتنطحه بقرونها كلمّاجازت أخراهاردّت عليه اولاهاحتّى
يقض بين النّاس
(H.R Bukhari)
Dari hadis tersebut di atas, jumhur
ulama sepakat bahwa binatang yang wajib dikeluarkan zakatnya adalah
unta, sapi, kerbau dan kambing (dan sejenisnya).
Ketentuan Zakat Hasil Ternak
Harta (hewan ternak) yang akan dizakati adalah 100% milik sendiri, bukan hasil utang atau ada hak orang lain dialamnya.
Mencapai haul. Hewan ternak baru boleh dibayar zakatnya jika masa kepemilikan sudah mencapai haul (satu tahun).
Dirawat dan digembalakan. Maksudnya sengaja diurus sepanjanh tahun untuk memperoleh susu, daging, dan hasil pengembangbiakannya.
Hewan
tidak dipakai untuk membajak sawah, mengangkut barang, atau menarik
gerobak. Ketentuan ini tertuang dalam sabda Rasul yang artinya:
“Tidaklah ada zakat untuk sapi yang digunakan bekerja.” (HR Abu Daud dan
Daruqutni)
Baca Juga: Cara menghitung zakat hasil ternak
Demikianlah
jenis-jenis zakat sesuai dengan perkembangannya saat ini. Namun apapun
jenis zakatnya, Anda bisa bayar zakat lebih mudah via online, klik saja:
Komentar
Posting Komentar